Karakter umat islam
وَأَقَامُواْ الصَّلا وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ
mendirikan sholat dan menunaikan zakat
Apabila kita membaca ilmu sosiologi kita
akan memahami bermacam macam karakter serta budaya dari berbagai macam
bangsa seperti Orang amerika yang mempunyai ciri khas dalam peradaban
maupun pandangan hidup yaitu bebas, kapitalis dan individulis
dinegeri amerika privasi sagat dihargai,
disana privasi di dewa dewakan melebihi segalanya dan hampir seluruh
masyarakat berpandangan bahwa privasi menjadi kebutuhan mutlak yang
harus di perjuangkan, dihargai dan diwujudkan begitupun dalam pergaulan
sebagian besar mereka bebas tanpa mengindahkan aturan agama.
dalam mencari harta mereka terkadang lupa
dengan adab ( kebaikan dan keburukan ) yang terpenting di dalam
benaknya hanya keuntungan semata, dalam sistim perdagangnya disana
menggunakan teori ekonomi ( pengeluaran sedikit dengan penghasilan besar ) itulah kenapa orang amerika di namakan negeri kapitalis
orang jepang mempunyai karakter yang berbeda dan karakter orang jepang antara lain:
Malu,hidup hemat, loyalitas, berkelompok , inovasi, pantang menyerah, kerja sama dan jaga tradisi (khusus
mengenai jaga tradisi pada akhir akhir akhir ini mulai luntur sebab
banyak terpengaruh dengan budaya amerika yang bebas )
Bangsa Indonesia lain lagi karaterNya
Dibawah ini saya sajikan karakter orang indonesia fersi Muchtar lubis
Ciri pertama manusia Indonesia
adalah hipokrit atau munafik. Di depan umum kita mengecam kehidupan
seks terbuka atau setengah terbuka, tapi kita membuka tempat mandi uap,
tempat pijat, dan melindungi prostitusi. Kalau ditawari sesuatu akan
bilang tidak namun dalam hatinya berharap agar tawaran tadi bisa
diterima. Banyak yang pura-pura alim, tapi begitu sampai di luar negeri
lantas mencari nightclub dan pesan perempuan kepada bellboy hotel. Dia
mengutuk dan memaki-maki korupsi, tapi dia sendiri seorang koruptor.
Kemunafikan manusia Indonesia juga terlihat dari sikap asal bapak senang
(ABS) dengan tujuan untuk survive.?
Ciri kedua manusia Indonesia,
segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya. Atasan menggeser
tanggung jawab atas kesalahan kepada bawahan dan bawahan menggeser
kepada yang lebih bawah lagi. Menghadapi sikap ini, bawahan dapat cepat
membela diri dengan mengatakan, ”Saya hanya melaksanakan perintah
atasan.”?
Ciri ketiga manusia Indonesia
berjiwa feodal. Sikap feodal dapat dilihat dalam tata cara upacara
resmi kenegaraan, dalam hubungan organisasi kepegawaian. Istri komandan
atau istri menteri otomatis menjadi ketua, tak peduli kurang cakap atau
tak punya bakat memimpin. Akibat jiwa feodal ini, yang berkuasa tidak
suka mendengar kritik dan bawahan amat segan melontarkan kritik terhadap
atasan.?
Ciri keempat manusia Indonesia,
masih percaya takhayul. Manusia Indonesia percaya gunung, pantai,
pohon, patung, dan keris mempunyai kekuatan gaib. Percaya manusia harus
mengatur hubungan khusus dengan ini semua untuk menyenangkan ”mereka”
agar jangan memusuhi manusia, termasuk memberi sesajen.?”Kemudian kita
membuat mantra dan semboyan baru, Tritura, Ampera, Orde Baru, the rule
of law, pemberantasan korupsi, kemakmuran yang adil dan merata, insan
pembangunan,” ujar Mochtar Lubis.
Dia melanjutkan kritiknya, ”Sekarang kita
membikin takhayul dari berbagai wujud dunia modern. Modernisasi satu
takhayul baru, juga pembangunan ekonomi. Model dari negeri industri maju
menjadi takhayul dan lambang baru, dengan segala mantranya yang
dirumuskan dengan kenaikan GNP atau GDP.”?
Ciri kelima, manusia Indonesia
artistik. Karena dekat dengan alam, manusia Indonesia hidup lebih
banyak dengan naluri, dengan perasaan sensualnya, dan semua ini
mengembangkan daya artistik yang dituangkan dalam ciptaan serta
kerajinan artistik yang indah.?
Ciri keenam, manusia Indonesia,
tidak hemat, boros, serta senang berpakaian bagus dan berpesta. Dia
lebih suka tidak bekerja keras, kecuali terpaksa. Ia ingin menjadi
miliuner seketika, bila perlu dengan memalsukan atau membeli gelar
sarjana supaya dapat pangkat. Manusia Indonesia cenderung kurang sabar,
tukang menggerutu, dan cepat dengki. Gampang senang dan bangga pada
hal-hal yang hampa.?
(menurut Mochtar Lubis ) Kita juga
bisa kejam, mengamuk, membunuh, berkhianat, membakar, dan dengki. Sifat
buruk lain adalah kita cenderung bermalas-malas akibat alam kita yang
murah hati.?
Itulah beberapa karakter suatu bangsa yang disajikan penulis dan mengenai Indonesia ada catatan khusus.
Indonesia sebagian besar penduduknya
beragama islam, sayang untuk meninggalkan tradisi dan budaya lama sangat
susah sebab untuk merubah tradisi itu butuh perjuangan yang ulet serta
contoh suri tauladan yang baik sedangkan yang di percaya oleh yang maha
kuasa untuk menyebarkan agama di Indonesia hanya bisa berbicara akan
tetapi berbanding terbalik dengan yang di lakukan
Pada artikel ini penulis mencoba menguraikan karakter umat muslim yang bersesuaian dengan
Kitab sucinya
وَأَقَامُواْ الصَّلا وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ
mendirikan sholat dan menunaikan zakat
Mendirikan sholat dan menunaikan zakat
umat muslim dalam menafsirkan ayat ini
bermacam macam sesuai dengan tingkat ilmu, dan kemapuannya dalam
berinteraksi dengan pandangan hidup, masyarakat, ilmu pengetahuan,
wawasan dan keimanannya.
Dengan keterbatasan serta tingkat
kefahamannya dalam berinterksi yang beraneka rupa maka definisi ayat
tersebut jadi berbeda beda, sebagian muslim menafsirkan ayat tersebut
diatas hanya dengan mendirikan sholat lima waku dengan sholat-sholat
sunah serta membayar zakat fitrah yang hanya di tentukan dengan dua
setengah persen dengan zakat zakat lain yang telah di tulis dalan
beberapa khitab hadist.
Pada saat yang berbahagia ini penulis
mencoba menafsirkan ayat diatas agar sesuai dengan maksud alquran dan
hadist, apabila salah anggap saja sebagai kertas bungkus dan apabila
benar, saya sebagai penulis berterimah kasih kepada tuhan yang telah
membimbing kepada penulis .
1.Mendirikan sholat
Sholat berasal dari bahasa Arab
As-Sholah ()
Definisi (ta’rif/pengertian):
Sholat secara Bahasa (Etimologi) berarti Do’a
Sedangkan secara Istilah/Syari’ah
(Terminologi), sholat adalah perkataan dan perbuatan tertentu/khusus
yang dibuka/dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) diakhiri/ditutup
dengan salam.
sedangkan definisi sholat secara umum
adalah interaksi antara hamba dengan sang pencipta secara langsung
dengan aturan yang telah ditentukan baik mengenai tata cara, waktu serta
niatnya .
Dalam penyelidikan penulis ternyata
definisi dari sahabat-sahabtnya perlu ada tambahan sedikit yaitu
disamping sholat yang diwajibkan ternyata ada sholat lain yang harus
dijalankan bagi umat muslim yaitu sholat dhaim (
dzikir, tafakur atau apapun namanya yang terpenting adalah umat muslim
dalam berbicara, berfikir, berwawasan dan bertindak harus sesuai dengan
tuntunan alqur’an serta mengikuti tingkah laku suri tauladan nabinya ).
Menarik kesimpulan paparan diatas bahwa
umat islam dalam mendirikan sholat bukan hanya sholat secara ritual saja
akan tetapi terbagi menjadi dua
a.sholat protokoler ( Sholat ritual )
b.sholat sirri ( dhaim )
1.sholat protokoler
Perintah sholat protokoler di dalam
alquran ada tapi ayatnya berpencar-pencar, agar lebih jelas dan
memapatkan artikel ini penulis mengutip hadis bukhari tentang perintah
sholat
Bab Ke-1: Bagaimana Shalat Diwajibkan di Malam Isra’
Ibnu Abbas berkata, “Ketika Abu Sufyan
menceritakan tentang Heraklius kepadaku, ia berkata, ’Nabi Muhammad saw
menyuruh kami mendirikan shalat, berlaku jujur, dan menjaga diri dari
segala sesuatu yang terlarang.’”
192. Anas bin Malik r.a. berkata, “Abu
Dzarr r.a. menceritakan bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda,
’Dibukalah atap rumahku dan aku berada di Mekah. Turunlah Jibril a.s.
dan mengoperasi dadaku, kemudian dicucinya dengan air zamzam. Ia lalu
membawa mangkok besar dari emas, penuh dengan hikmah dan keimanan, lalu
ditumpahkan ke dalam dadaku, kemudian dikatupkannya. Ia memegang
tanganku dan membawaku ke langit dunia. Ketika aku tiba di langit dunia,
berkatalah Jibril kepada penjaga langit, ’Bukalah.’ Penjaga langit itu
bertanya, ’Siapakah ini?’ Ia (jibril) menjawab, ’ Jibril.’ Penjaga
langit itu bertanya, ’Apakah Anda bersama seseorang?’ Ia menjawab, ’Ya,
aku bersama Muhammad saw.’ Penjaga langit itu bertanya, ’Apakah dia
diutus?’ Ia menjawab, ’Ya.’ Ketika penjaga langit itu membuka, kami
menaiki langit dunia. Tiba tiba ada seorang laki-laki duduk di sebelah
kanannya ada hitam-hitam (banyak orang) dan disebelah kirinya ada
hitam-hitam (banyak orang). Apabila ia memandang ke kanan, ia tertawa,
dan apabila ia berpaling ke kiri, ia menangis, lalu ia berkata, ’Selamat
datang Nabi yang saleh dan anak laki-laki yang saleh.’ Aku bertanya
kepada Jibril, ’Siapakah orang ini?’ Ia menjawab, ’Ini adalah Adam dan
hitam-hitam yang di kanan dan kirinya adalah adalah jiwa anak cucunya.
Yang di sebelah kanan dari mereka itu adalah penghuni surga dan
hitam-hitam yang di sebelah kainya adalah penghuni neraka.’ Apabila ia
berpaling ke sebelah kanannya, ia tertawa, dan apabila ia melihat ke
sebelah kirinya, ia menangis, sampai Jibril menaikkan aku ke langit yang
ke dua, lalu dia berkata kepada penjaganya, ’Bukalah.’ Berkatalah
penjaga itu kepadanya seperti apa yang dikatakan oleh penjaga pertama,
lalu penjaga itu membukakannya.”
Anas berkata, “Beliau menyebutkan bahwasanya di beberapa langit itu beliau bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, dan Ibrahim shalawatullahi alaihim, namun beliau tidak menetapkan bagaimana kedudukan (posisi) mereka, hanya saja beliau tidak menyebutkan bahwasanya beliau bertemu dengan Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam.” Anas berkata, “Ketika Jibril a.s. bersama Nabi Muhammad saw melewati Idris, Idris berkata, ’Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara laki-laki yang saleh.’ Aku (Rasulullah) bertanya, ’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Idris.’ Aku melewati Musa lalu ia berkata, ’Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.’ Aku bertanya, ’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Musa.’ Aku lalu melewati Isa dan ia berkata, ’Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.’ Aku bertanya, ’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Isa.’ Aku lalu melewati Ibrahim, lalu ia berkata, ’Selamat datang Nabi yang saleh dan anak yang saleh.’ Aku bertanya,’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Ibrahim as..’”
193 dan 194. Ibnu Syihab berkata, “Ibnu Hazm memberitahukan kepadaku bahwa Ibnu Abbas dan Abu Habbah al-Anshari berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, ’Jibril lalu membawaku naik sampai jelas bagiku Mustawa. Di sana, aku mendengar goresan pena-pena.’ Ibnu Hazm dan Anas bin Malik berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, ’Allah Azza wa Jalla lalu mewajibkan atas umatku lima puluh shalat (dalam sehari semalam). Aku lalu kembali dengan membawa kewajiban itu hingga kulewati Musa, kemudian ia (Musa) berkata kepadaku, ’Apa yang diwajibkan Allah atas umatmu?’ Aku menjawab, ’Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari semalam).’ Musa berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang demikian itu.’ Allah lalu memberi dispensasi (keringanan) kepadaku (dalam satu riwayat: Maka aku kembali dan mengajukan usulan kepada Tuhanku), lalu Tuhan membebaskan separonya. ’Aku lalu kembali kepada Musa dan aku katakan, ’Tuhan telah membebaskan separonya.’ Musa berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu karena sesungguhnya umatmu tidak kuat atas yang demikian itu. ’Aku kembali kepada Tuhanku lagi, lalu Dia membebaskan separonya lagi. Aku lalu kembali kepada Musa, kemudian ia berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang demikian itu.’ Aku kembali kepada Tuhan, kemudian Dia berfirman, ’Shalat itu lima (waktu) dan lima itu (nilainya) sama dengan lima puluh (kali), tidak ada firman yang diganti di hadapan Ku.’ Aku lalu kembali kepada Musa, lalu ia berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu.’ Aku jawab, ’(Sungguh) aku malu kepada Tuhanku.’ Jibril lalu pergi bersamaku sampai ke Sidratul Muntaha dan Sidratul Muntaha itu tertutup oleh warna-warna yang aku tidak mengetahui apakah itu sebenarnya? Aku lalu dimasukkan ke surga. Tiba-tiba di sana ada kail dari mutiara dan debunya adalah kasturi.’”
195. Aisyah r.a. berkata, “Allah Ta’ala memfardhukan shalat ketika difardhukan-Nya dua rakaat-dua rakaat, baik di rumah maupun dalam perjalanan. Selanjutnya, dua rakaat itu ditetapkan shalat dalam perjalanan dan shalat di rumah ditambah lagi (rakaatnya).” (Dalam satu riwayat: Kemudian Nabi Muhammad saw. hijrah, lalu difardhukan shalat itu menjadi empat rakaat dan dibiarkan shalat dalam bepergian sebagaimana semula, 4/267).
Anas berkata, “Beliau menyebutkan bahwasanya di beberapa langit itu beliau bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, dan Ibrahim shalawatullahi alaihim, namun beliau tidak menetapkan bagaimana kedudukan (posisi) mereka, hanya saja beliau tidak menyebutkan bahwasanya beliau bertemu dengan Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam.” Anas berkata, “Ketika Jibril a.s. bersama Nabi Muhammad saw melewati Idris, Idris berkata, ’Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara laki-laki yang saleh.’ Aku (Rasulullah) bertanya, ’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Idris.’ Aku melewati Musa lalu ia berkata, ’Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.’ Aku bertanya, ’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Musa.’ Aku lalu melewati Isa dan ia berkata, ’Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.’ Aku bertanya, ’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Isa.’ Aku lalu melewati Ibrahim, lalu ia berkata, ’Selamat datang Nabi yang saleh dan anak yang saleh.’ Aku bertanya,’Siapakah ini?’ Jibril menjawab, ’Ini adalah Ibrahim as..’”
193 dan 194. Ibnu Syihab berkata, “Ibnu Hazm memberitahukan kepadaku bahwa Ibnu Abbas dan Abu Habbah al-Anshari berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, ’Jibril lalu membawaku naik sampai jelas bagiku Mustawa. Di sana, aku mendengar goresan pena-pena.’ Ibnu Hazm dan Anas bin Malik berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, ’Allah Azza wa Jalla lalu mewajibkan atas umatku lima puluh shalat (dalam sehari semalam). Aku lalu kembali dengan membawa kewajiban itu hingga kulewati Musa, kemudian ia (Musa) berkata kepadaku, ’Apa yang diwajibkan Allah atas umatmu?’ Aku menjawab, ’Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari semalam).’ Musa berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang demikian itu.’ Allah lalu memberi dispensasi (keringanan) kepadaku (dalam satu riwayat: Maka aku kembali dan mengajukan usulan kepada Tuhanku), lalu Tuhan membebaskan separonya. ’Aku lalu kembali kepada Musa dan aku katakan, ’Tuhan telah membebaskan separonya.’ Musa berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu karena sesungguhnya umatmu tidak kuat atas yang demikian itu. ’Aku kembali kepada Tuhanku lagi, lalu Dia membebaskan separonya lagi. Aku lalu kembali kepada Musa, kemudian ia berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang demikian itu.’ Aku kembali kepada Tuhan, kemudian Dia berfirman, ’Shalat itu lima (waktu) dan lima itu (nilainya) sama dengan lima puluh (kali), tidak ada firman yang diganti di hadapan Ku.’ Aku lalu kembali kepada Musa, lalu ia berkata, ’Kembalilah kepada Tuhanmu.’ Aku jawab, ’(Sungguh) aku malu kepada Tuhanku.’ Jibril lalu pergi bersamaku sampai ke Sidratul Muntaha dan Sidratul Muntaha itu tertutup oleh warna-warna yang aku tidak mengetahui apakah itu sebenarnya? Aku lalu dimasukkan ke surga. Tiba-tiba di sana ada kail dari mutiara dan debunya adalah kasturi.’”
195. Aisyah r.a. berkata, “Allah Ta’ala memfardhukan shalat ketika difardhukan-Nya dua rakaat-dua rakaat, baik di rumah maupun dalam perjalanan. Selanjutnya, dua rakaat itu ditetapkan shalat dalam perjalanan dan shalat di rumah ditambah lagi (rakaatnya).” (Dalam satu riwayat: Kemudian Nabi Muhammad saw. hijrah, lalu difardhukan shalat itu menjadi empat rakaat dan dibiarkan shalat dalam bepergian sebagaimana semula, 4/267).
Sholat lima waktu ada yang perlu di
fahami serta diwaspadai lebih dari pada sekedar perintah dari yang maha
kuasa kepada hambanya yang beragama islam akan tetapi harus dimaknai
lebih dalam dampaknya kepada dirinya sendiri dan sesama saudara muslim
sebab umat muslim didunia ini bukan hanya berinteraksi kepada yang maha
kuasa saja akan tetapi juga berinteraksi dengan sesama manusia, golongan
dan faham yang berbeda-beda
Maka menurut penulis sholat bukan hanya
sebuah perintah yang harus diikuti akan tetapi ada yang lebih mendunia
yaitu sholat adalah landmark dan perekat sesama orang islam.
2.sholat secara sirri ( dhaim )
Definisi sholat dhaim : menyelidiki,
mengenal, yang dicipta maupun yang mencipta mengenai karakter, maksud
serta tujuan dari yang dicipta dan yang mencipta.
a.(Sholat Dhaim fersi sunan kali jogo)
(Sunan Kalijaga berkata, memaparkan pengetahuannya.
Hendaknya waspada pada yang berikut ini.
Janganlah ragu-ragu. Lihatlah Tuhan secara jelas.
Tapi, bagaimana melihat-Nya.
Karena Tuhan itu tidak memiliki rupa.
Hendaknya waspada pada yang berikut ini.
Janganlah ragu-ragu. Lihatlah Tuhan secara jelas.
Tapi, bagaimana melihat-Nya.
Karena Tuhan itu tidak memiliki rupa.
Tuhan tidak berarah dan tidak berwarna.
Tidak ada wujud-Nya. Tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Sebenarnya Ada-Nya itu tiada.
Seandainya Dia tidak ada,
maka alam raya ini kosong dan tidak ada wujudnya.)
Tidak ada wujud-Nya. Tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Sebenarnya Ada-Nya itu tiada.
Seandainya Dia tidak ada,
maka alam raya ini kosong dan tidak ada wujudnya.)
b. (Sholat Dhaim fersi Hadist
hadits Bukhari 1 : 47. ‘Ihsan’ adalah salah satu dari tiga komponen yang membentuk ad-diin, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Jika satu komponen saja tidak ada, atau tidak paham, maka kita belum ber-diin dengan sempurna.
hadits Bukhari 1 : 47 . di sana Jibril as. dan Rasulullah Saw. mengajarkan makna ihsan
pada para sahabatnya. Hadits ini adalah hadits yang terkenal sekali,
dan saya yakin sahabat sekalian sudah pernah membacanya. Jadi disini
haditsnya saya ringkas saja, karena aslinya hadits tersebut sangat
panjang.
Jadi ketika itu, Rasulullah saw sedang
bersama para sahabatnya. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
sangat tampan yang tidak mereka kenal wajahnya. Ia berpakaian sangat
bersih, seperti bukan orang yang baru tiba dari perjalanan, walaupun
dari wajahnya para sahabat tahu bahwa ia bukanlah penduduk sekitar. Lalu
lelaki itu bertanya pada Rasulullah Saw., “Apakah iman itu?” Rasulullah
menjawab dengan menyebutkan rukun iman.
Lelaki itu bertanya lagi, “Apakah Islam
itu?” Dan Rasulullah pun menjawab dengan menyebutkan rukun Islam. Pada
pertanyaan yang ketiga, lelaki itu bertanya, “Apakah ihsan itu?”
Jawab Rasulullah,
“Anta’budallah ka annaka taraah, fa’illam takun taraah, fa’innahu yaraak.”
“Engkau mengabdi kepada Allah seperti engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
Setelah ini ada beberapa dialog lagi,
kemudian lelaki itu pergi. Ketika para sahabat mencarinya dan tidak
berhasil menemukannya, dengan keheranan mereka menyampaikannya pada
Rasulullah karena lelaki itu menghilang demikian cepat. Jawab
Rasulullah, “Dia Jibril, yang datang untuk mengajarkan manusia (para
sahabatnya) tentang diin mereka.” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari.
c.(Sholat Dhaim fersi Alqur’an)
AN NISAA’ .130 . Maka
apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu
telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.
Sholat dhaim adalah perintah dari
tuhannya yang bersifat himbauan dan tidak bersifat wajib sebab sholat
dhaim bersifat pribadi bukan bersifat kelompok dan ibadah ini bisa di
uraikan dengan jelas yaitu usaha keras dari seorang hamba untuk mengenal
lebih dekat kepada sang pencipta melalui berbagai macam cara dengan
rujukan kitab yang telah diturunkan oleh sang pencipta dengan imbalan
suatu perasaan tiada rasa takut, kuatir dan duka cita selama hidup di
dunia . maka apabila umat muslim berhenti sebatas perintah yang
disertai ancaman atau beragama secara ala kadarnya (melaksanakan sholat secara protokoler ) maka di dalam hatinya yang paling dalam akan terdapat rasa kuatir, takut dan duka cita.
Bagaimana tehnik sholat dhaim fersi Alquran?
ALI ‘IMRAN . 191 .
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka. (Penyelidikan )
Albaqarah .115 . Dan
kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha
Mengetahui.( ingat )
QAAF.16.Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,( pengawasan )
Kesimpulan sholat dhaim :
Umat muslim di sarankan menyelidiki,
mengenal, yang dicipta maupun yang mencipta mengenai karakter, maksud
serta tujuan dari yang dicipta dan yang mencipta setelah melalui proses
tersebut umat muslim diharapkan mampu bersikap , berwawasan, berbicara,
serta bertindak sesuai dengan tuntunan alquran dan sunah rasul dan yang
paling penting adalah umat muslim didalam melakukan aktifitsnya selalu
merasa ada yang mengawasi yaitu sang penciptanya ( Allah ) agar hatinya
tentram seperti yang di jelaskan pada surat
Ar’rad. 28. (yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.
2. Menafkahkan rejekinya
Menafkahkan rejekinya bisa diartikan dengan kata kata lain yaitu memberi ( tangan di atas )
وَأَقَامُواْ الصَّلا وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ
mendirikan sholat dan menunaikan zakat
Dalam penyelidikan penulis Ayat ini
didalam kitab suci alquran tidak pernah terpisah , dua perintah ini
adalah seperti suami istri yang saling melengkapi atau menjadi satu
kesatuan yang utuh apabila hanya salah satu yang dijalankan maka akan
terdapat suatu perasaan yang hampa dan apabila umat muslim berani
coba-coba untuk memisahkan kedua perintah itu dan yang dilaksankan hanya
satu perintah yaitu mendirikan sholat tanpa di ikuri menuanaikan zakat
maka Allah mengingatkan keras di dalam surat Almau’un :
Al. Mauun.1-7. Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama?, Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak
menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang
berguna.
Menafkakan hartanya terbagi menjadi 3
1 2 I/2 % + zakat-zakat yang tertulis pada kitab hadist
2. 20 % dari penghasilan
3. 1/3% dari penghasilan
AL MA’ARIJ . 19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Menurut ayat alma’arij. 19. Kita sebagai
manusia diciptakan bersifat kikir , pelit bin tangan di bawah apabila
mempunyai sesuatu susah sekali untuk berbagi kepada sesama meskipun
dengan mata telanjang saudara-saudaranya sangat membutuhkan dan kalau
perlu serta mempunyai kesempatan, bukannya membantu akan tetapi
mengambil kesempatan dari kelemahan saudara-saudaranya yang kesusahan
guna kepentingan dirinya sendiri akan tetapi apabila kehilangan sedikit
saja dari harta yang di telah dikumpulkan berkeluh kesah seakan akan
melupakan tentang awal mula dirinya datang kedunia yaitu lahir tanpa
selembar benangpun menempel dibadan (yang ada dalam benaknya bukan sisa
harta yang masih ada akan tetapi menangis meratap harta yang melayang )
Untuk menanggulangi itu semua maka
seluruh umat muslim diwajibkan unrtuk mengeluarkan harta yang telah
dikumpulkannya guna kepentingan saudara-saudaranya yang terjepit dalam
kompetisi mencari nafkah yaitu minimum 2 I/2% serta dan zakat-zakat lain
yang terdapat pada khitab-khitab hadist. (tingkatan bagi orang-orang
yang beriman ) sedangakan tingkatan orang-orang yang bertakwa atau
Ulama adalah 20%, tingkatan orang orang yang sabar dan mawas diri atau
tingkatan sahabat 1/3 dari penghasilan.
Hukum yang menguatkan 2 I/2 % serta zakat
zakat yang lain hampir semua umat muslim mengetahui dan ilmu itu banyak
dijual di toko-toko buku yang lux maupun yang dikaki lima untuk itu
penulis tidak perlu memaparkannya dan yang lebih penting untuk diurai
saat ini adalah macam zakat-zakat lain yang tertulis di atas antara
lain 20% dari penghasilan
AL ANFAAL.41. Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami
turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari
bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ayat tersebut di atas memang tergolong
ayat muhkamaat akan tetapi kalau kita tarik menjadi ayat
mutasyaabihaat.arti serta maksud yang terkandung itu bukan hanya
berlaku dalam keadaan perang saja sebab rasullulah pernah berkata
seusai perang badar,” Hari ini baru saja kita meninggalkan jihad kecil
dan menuju jihad yang lebih besar”. Para sahabat yang bingung (krn
sebenarnya perang badar adalah perang terbesar) bertanya,” Apa ada ya
Rassul Jihad yang lebih besar dari perang badar ?”. Rasul menjawab,” ada
yaitu jihad untuk memerangi hawa nafsu “.
Jadi manusia apabila menginginkan menjadi seorang bertakwa dan mendapat sebutan Pemimpin ( ulama ) seharusnya dalam mengikuti hukum menafkakan harta itu tidak boleh sama dengan yang di pimpin.
(apabila sudah mendapat legetimasi dari masyarakat dengan sebutan ulama seharusnya seorang manusia bisa mawas diri dalam berfikir ,berwawasan ,berbicara serta berindak….sudahkah dalam melaksanakan hukum menafkakan hartanya melebihi dari pada orang beriman ? apabila belum lebih baik turun saja menjadi orang beriman sebab apa yang di ucapakan dengan yang dilakukan tidak sama…. apa masuk akal materi serta ujian SD itu sama dengan SMP ? jelas tidak sama.)
1/3% dari penghasilan
Cuplikan kisah indah dari sahabat rasul
“Salman al farizi” pahlawan dan purnawirawan perang yang mencari nafkah
dari anyaman daun kurma
Perhatikanlah lagi dengan cermat!
Lihatlah kainnya yang pendek, karena amat
pendeknya sampai terbuka kedua lututnya. Padahal is seorang tua yang
berwibawa, mampu dan tidak berkekurangan. Tunjangan yang diperolehnya
tidak sedikit, antara empat sampai enam ribu setahun. Tapi semua itu
disumbangkannya habis, satu dirham pun tak diambil untuk dirinya.
Katanya: “Untuk bahan membuat anyaman daun kurma ini kubeli daun satu
dirham, lalu kuperbuat dan kujual tiga dirham. Yang satu dirham kuambil
untuk modal, satu dirham lagi untuk nafkah keluargaku,. sedang satu
dirham sisanya untuk shadaqah. Seandainya Umar bin Khatthab melarangku
berbuat demikian, sekali-kali tiadalah akan kuhentikan!”
Inilah karakter yang telah di bentuk oleh alqur’an dan sahabatnya Muhammad sang rasullulah.
Sebenarnya banyak sekali karakter yang
bisa di buat rujukan oleh umat muslim saat ini antara lain Abdurrhaman
bin Auf, abu dzar alghifari , Ustman dll sayang pada kesempatan ini
penulis tidak membicarakan karakteristik sahabat rasul.
AT TAGHAABUN.16. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu
dan dengarlah serta ta’atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk
dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka
mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam ilmu beramallah dengan ilmu
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam harta beramallah dengan harta
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam jabatan beramallah dengan jabatan
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam tenaga beramallah dengan tenaga
Apabila umat muslim Yang kekurangan dalam ilmu, harta, jabatan, tenaga beramallah dengan senyum serta doa dan itulah selemah-lemahnya iman.
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam harta beramallah dengan harta
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam jabatan beramallah dengan jabatan
Apabila umat muslim Yang berlebihan dalam tenaga beramallah dengan tenaga
Apabila umat muslim Yang kekurangan dalam ilmu, harta, jabatan, tenaga beramallah dengan senyum serta doa dan itulah selemah-lemahnya iman.
umat muslim disarankan tidak menjadi pengemis ( tangan dibawah ) dalam tanda petik
hidup dari agama akan tetapi hidup untuk agama
hidup dari Negara akan tetapi hidup untuk Negara
hidup dari ilmu akan tetapi hidup untuk ilmu
hidup dari profesi akan tetapi hidup untuk profesi
apabila pencapaian hidup terbatas sampai istilah atau kata dari maka di dalam hidup akan terdapat perasaan takut, kuatir dan duka cita ( dari = tangan dibawah ) akan tetapi setelah mencapai puncak dalam pencapaian istilah atau kata dari maka manusia harus berpindah menuju istilah atau kata untuk ( untuk = tangan diatas ) sebab pada istilah atau kata untuk terdapat perasaan yang extasi, dalam perjuangan hidup sudah mampu keluar dalam hukum untung rugi, dalam diri manusia sudah tidak ada perasaan takut, kuatir dan duka cita sebab dirinya telah manunggal dengan sesuatu yang di cintai.
hidup dari agama akan tetapi hidup untuk agama
hidup dari Negara akan tetapi hidup untuk Negara
hidup dari ilmu akan tetapi hidup untuk ilmu
hidup dari profesi akan tetapi hidup untuk profesi
apabila pencapaian hidup terbatas sampai istilah atau kata dari maka di dalam hidup akan terdapat perasaan takut, kuatir dan duka cita ( dari = tangan dibawah ) akan tetapi setelah mencapai puncak dalam pencapaian istilah atau kata dari maka manusia harus berpindah menuju istilah atau kata untuk ( untuk = tangan diatas ) sebab pada istilah atau kata untuk terdapat perasaan yang extasi, dalam perjuangan hidup sudah mampu keluar dalam hukum untung rugi, dalam diri manusia sudah tidak ada perasaan takut, kuatir dan duka cita sebab dirinya telah manunggal dengan sesuatu yang di cintai.
Inilah karkter umat islam yang di bentuk oleh sang pencipta fersi penulis
Catatan kaki.
Nabi Muhammad mempunyai tanda-tanda
yang jelas dan gamblang: ia tidak mau makan shadaqah, sebaliknya
bersedia menerima hadiah dan di pundaknya ada cap kenabian.
0 komentar:
Posting Komentar